Sejarah penamaan Desa Minasa Baji tidak terlepas dari sejarah penamaan keenam Dusun yang ada di Desa tersebut. Adapun keenam Dusun tersebut adalah :
Dusun Tammate
Dusun Sege-segeri
Dusun Bontosunggu
Dusun Pattene
Dusun Mannuruki
Dusun Allu
Keenam Dusun tersubut mempunyai kisah-kisah tersendiri, dimulai dengan Dusun Tammate konon menurut ceritadi Dusun tersebut pernah ada kejadian bahwa pada saat terjadi perang, semua orang mengasingkan diri ketempat yang aman, ada seorang nenek yang konon kabarnya tidak sanggup melakukan perjalanan karena sudah sangat tua sehingga iya berpesan kepada keluarganya untuk dikuburkan hidup-hidup dengan berwasiat jika mau dikuburkan tolong disamping tangan kanannya disimpan ikan kering dan ditangan kirinya disimpan beras merah. Setelah aman, masyarakat kembali kekampungnya masing-masing dan sianak yang telah menguburkan orang tuanya ini langsung pergi menggali kuburannya, namun apa yang terjadi or ang tua tersebut masih utuh dan yang berubah adalah ikannya, maka oleh karena itu kampong tersebut diberi nama “Tammate” yang berarti tidak mati.
Dusun Sege-segeri, konon orang yang pertama menghuni kampung tersebut bernama Ali Petta Sege yang mempunyai pendirian yang keras dan kuat namun sangat dihormati dan ditakuti, namun di kampung tersebut banyak terdapat orang-orang yang berwatak keras dalam bahasa bugisnya tau masegge sehingga dikampung tersebut kalau ada sesuatu naseng tau ogie sisege-segeri, namun berkat kepemimpinan Ali Petta Sege kampung tersebut mempunyai rasa persatuan (Asseddingeng) yang sangat kuat karena Ali Petta Sege mampu mepersatukan orang-orang tersebut sehingga masyarakat sangat menghormatinya dan dari dasar itulah dahulu konon kabarnya di kampong itu naseng ugie degage mawatang (tidak ada pekerjaan yang susah) naseng ugie sagena atau masagena dan dari dasar itulah Dusun tersebut diberi nama Sege-segeri.
Dusun Bontosunggu, konon dahulu di Dusun tersebut terdapat pemukiman yang masyarakatnya banyak terdapat pemikir-pemikir (Anre Guru) dan penduduknya padat sehingga ramai dan banyak orang datang ke kampung tersebut dan dari banyaknya orang yang datang belajar (magguru) kampung tersebut terang sehingga dari situ Dusun tersebut diberi nama Bontosunggu.
Dusun Pattene, konon dahulu kala warga yang bermukim disitu pada umumnya warganya sangat ramah, sopan, lembut dan pandai bergaul. Sehingga orang pernah datang disitu sangat senang, diibaratkan makanan semua yang dimakan manis rasanya dalam bahasa Makassar Te’ne (macenning) dan dari situlah kampung tersebut diberi nama Pattene.
Dusun Mannuruki, konon menurut cerita orang dahulu dikampung tersebut terdapat orang-orang penurut atau mannuru masyarakatnya tidak banyak cerita namun tetap tekun bekerja sesuai apa yang dia miliki dan punya sifat sabar dan syukur dengan apa yang dia miliki dan atas dasar itulah Dusun tersebut diberi nama Mannuruki.
Dusun Allu, menurut cerita yang berkembang dahulu ada pembesar kerajaan Bone yang dicari kemana-mana dalam bahasa bugis Silellung-lellung taue sappai ternyata dia bersembunnyi di kampong itu. Dari situlah kampong itu diberi nama Allu. Ada juga cerita, kata Allu berasal bahasa dari kata Makassar yang artinya yang ditelan, dimakan dan diminum adalah makanan yang baik-baik atau jelas asalnya tidak sembarang makan dan minum dan masyarakatnya pada umumnya keritis. Maka dari situlah Dusun tersebut diberi nama Allu. Dari dasar sejarah keenam Dusun tersebut diatas semuanya menggambarkan niat dan tujuan yang baik naseng tau ugie mamminasa lao rimadeceng (Minasa Baji) sehingga dari dasar itu orang-orang tua terdahulu pada sekitar tahun 1967 mereka sepakat memberi nama Desa Minasa Baji. Namun tiap-tiap dusun menggambarkan ciri dan karakter masing-masing. Dari keeam karakter ini jika itu dimiliki dan dijalankan dengan baik insyaallah desa Minasa Baji akan menjadi desa yang disenangi, mandiri, damai dan sejahtera.
Dari nama Desa Minasa Baji terdapat tujuan dan cita-cita yang sangat mulia untuk selalu berbuat, berniat kearah yang lebih baik, namun titipan sejarah ini tentu tidak mudah namun menjadi tantangan dan kewajiban kita semua khususnya warga Desa Minasa Baji
H.fuji (Kordinator)
Ambo Masse (Kepala Desa)
H. Idrus (Kepala desa)
H. sattar Emba (Kepala Desa)
Singkep AP (Kepala Desa)
Marsuki (Kepala Desa)
H. Lahuddin. S (Kepala Desa)
Muhammad Aris S. Sos. M.Si (Pejabat Sementara)
H. Lahuddin. S (Kepala Desa)
Dari nama Desa Minasa Baji diharapkan lahir pemimpin pemimpin mempunyai masyarakat yang mempunyai karakter yang digambarkan dari keenam Dusun tersebut diatas yaitu rajin bekerja seakan akan hidup selamanya digambarkan Dusun Tammate, mempunyai pendirian yang kuat dan bijaksana seperti digambarkan Dusun Sege-segeri, rajin menuntut ilmu seperti digambarkan oleh Dusun Bontosunggu, soan dan ramah serta pintar bergaul seperti digambarkan Dusun Pattene, tidak egois seperti digambarkan Dusun Mannuruki, teliti dalam bertindak seprti digambarkan oleh Dusun Allu.
Dari sekilas sejarah singkat Desa Minasa Baji benarlah slogan yang berbunyi bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang bias menghargai dan memelihara sejarah dan adat istiadat masyarakatnya, sehingga kelaknya kita yakin bangsa kita akan menjadi bangsa yang besar dan Desa Minasa Baji khususnya akan menjadi Desa yang maju dan mandiri.